Jumat, 14 September 2012

Diam itu Emas

Seorang teman berkata, jika kita tidak bisa untuk mengerjakan perintahNya, maka seburuk-buruknya kita tidak melanggar larangannya.

Ketika kita sedang rehat tidak jarang kita menghabiskan waktu dengan handai taulan untuk silaturahmi dan bertegur sapa. Tidak jarang juga kita tenggelam dalam obrolan dan mulai berlayar ke lautan kata kata yang merupakan tafsir bebas kita dan pandangan yang kadang dangkal tentang segala hal yang terjadi di sekitar kita, dan seringkali kita tanpa sadar terperosok dalam jurang ghibah.

Maka tidak ada kata lain. bicaralah seperlunya bahkan kadang diam itu lebih baik. dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh Tirmidzi ;

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ. قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ  كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ  ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.
“Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi no. 2616. Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shohih)

Berdasarkan hadist tersebut tidak ada pilihan lain. ketika kita tidak tau fakta apakah itu benar ataupun salah yang terbaik adalah diam. biasakan untuk menahan keinginan untuk berbicara jika kita jauh dari fakta, data dan bukti. biasakan menahan keinginan untuk berbicara kecuali untuk kebaikan bersama, dan biasakan untuk menahan keinginan untuk berbicara untuk berpikir dan memilih kata supaya yang jatuh dari lidah adalah kebaikan.
Selamat pagi! dan tetap semangat dalam beribadah. Wassalamu'alaika..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar